-->
9vfg0AJa4SKEeswrn3rRCky8f8QOEXRuxxHmRFzq
© Ifhaam. All rights reserved. Premium By Raushan Design

Labels

Bookmark

Telaah bait : Sulamunauroq (٣)



حتى بدت لهم شموس المعرفة  #  رأوا مخذراتها منكشفة

Sampai jelas bagi mereka (arbabul hija) pengetahuan yang seperti matahari
mereka melihat masalah-masalah sulit yang seperti pengantin perempuan dibalik tirai (melihatnya) dalam keadaan telah terbuka.

......
lafadz "حتى" dalam bait diatas bermakna "انتهاء", oleh karena itu diartikanlah dengan arti "sampai". lafadz "بدت" semakna dengan lafadz "ظهرت" yang berarti jelas (pertela). maksud dari matahari pengetahuan (شموس المعرفة) adalah pegetahuan yang diserupakan dengan matahari. Muallif bermaksud mengungkapkan bahwa, arbabul hija dengan pengetahuannya dapat melihat permasalahan-permasalahan sulit. Namun muallif menggunakan kalimat مخذراتها منكشفة yang berarti "pengantin perempuan yang berada dibalik tirai". Disini muallif melakukan tasybih antara "masalah-masalah sulit" dengan "pengantin wanita yang berada dibalik tirai". jadi kesimpulannya bahwa bait ini adalah hasil dari kesimpulan bait sebelumnya, dalam bait sebelumnya menjelaskan "bahwa Allah telah melungsurkan awan kebodohan dari langit akal arbabil hija". Nah, bait ini menyambungkan bait sebelumnya, dimana dengan dilungsurkan nya awan kebodohan tersebut maka "sampai jelas kepada arbabil hija matahari pengetahuan yang mana dengan matahari pengetahuan tersebut arbabil hija dapat melihat dan terbuka darinya permasalahan permasalahn sulit yang seperti pengantin wanita yang berada dibalik tirai".

.....
Diatas sudah dijelaskan bahwa حتى yang ada dalam bait ini bermakna انتهاء, dengan ini maka maksud الإزالة (peniadaan) dalam ungakapan حط adalah peniadaan yang bersifat bertahap (إزالة تدريجية). Dengan gambaran, bahwa dihilangkan nya penghalang pengetahuan dari arbabil hija itu secara bertahap, mulai dari permulaan ilmu, pertengahan nya, dan sisanya.

Namun bisa juga حتى dalam bait tersebut dimaknai dengan makna tafri'iyyah (cabangan), dengan makna bahwa apa yang terletak setelah "ف" adalah cabangan atau kesimpulan (نتيجة) dari lafadz sebelumnya. Dan natijah tidak akan keluar kecuali dari dalil atau qiyas oleh karena itu disaat ف disini dimaknai dengan makna tafri'iyyah maka berikut adalah shorih qiyasnya.

ارباب الحجا من بدت لهم المعرفة الشبيهة بالشموس لانهم من حط عن عقولهم الجهل الذي هو كالسحاب وكل من شأنه كذلك بدت لهم شموس المعرفة ينتج ارباب الحجا من بدت لهم شموس المعرفة

arbabul hija adalah mereka yang jelas baginya pengetahuan yang diserupakan dengan matahari, karena mereka adalah golongan yang mana kebodohan yang diserupakan dengan awan telah tiada dari akalnya. setiap orang yang keadaannya seperti itu, maka akan jelas baginya matahari pengetahuan. disimpulkan bahwa arababul hija adalah mereka yang jelas baginya matahari pengetahuan.
......

idhofah lafadz شموس pada lafadz معرفة termasuk dari idhofah musyabah bih lil musyabah sebagaimana idhofahnya lafadz سحاب pada lafadz جهل. Dengan demikian maka ini termasuk pada tasybih baligh. sehingga seperti berikut pentaqrirannya.

شبهت المعرفة بالشموس بجامع ان كلا مظهر للأشياء الخفية ذكر المشبه وهو المعرفة والمشبه به وهو الشموس وحذف فيه وجه الشبه وأداة التشبيه على سبيل التشبيه البليغ.

kemudian penyandaran (اسناد)  lafadz شموس padal afadz معرفة ini termasuk isnad majaz 'aqli yaitu  penyandaran sesuatu yang bukan pada mestinya. karena semestinya adalah شموس السماء bukan شموس المعرفة. Karena demikian maka dalam lafadz معرفة terkandung majaz isti'aroh bil kinayah, berdasarkan kaidah "متى وجد مجاز عقلي وجدت إستعارة بالكناية" ketika ditemukan majaz 'aqli maka disitu akan ditemukan isti'aroh bil kinayah. Dan berikut cara pentaqriran nya.

شبهت المعرفة بالسماء بجامع علوّ الرتبة في كل او بجامع ان كلا محل الطلوع تشبيها مضمرا في النفس ذكر المشبه وهو المعرفة وحذف المشبه به وهو السماء ورمز اليه بشيء من لوازم المشبه به وهو الشموس و الشموس تخييل على سبيل الإستعارة المكنية.

Namun sah juga membiarkan lafadz شموس tetap pada haqiqat makna asalnya.
Kemudian bisa juga lafadz شموس adalah lafadz yang dipinjamkan pada sesuatu yang sesuai dengan musyabah yaitu masaail (masalah-masalah) yang mana hal tersebut ada dalam pengetahuan, dan hal ini berdasarkan metode majaz isti'aroh tahqiqiyyah menurut Zamakhsyari.

Namun dalam lafadz معرفة tersebut tidak boleh menggunakan jalan majaz isti'aroh tasrihiyyah mustaqillah yakni yang tanpa memandang qarinah makniyyah, jika memandangnya maka diperbolehkan dan pentaqrirannya akan seperti demikian,

شبهت المسائل الصعبة التي تقع عليها المعرفة  بالشموس بجامع ان كلا مظهر للأشياء الخفية ذكر المشبه به وهو الشموس وحذف المشبه وهو المسائل الصعبة واستعير اللفظ الدال على المشبه به للمشبه على سبيل الإستعارة التصريحية الأصلية.

kemudian lafadz مخذراتها adalah jama' dari مخذرة makna asalnya adalah perempuan yang tertutup dibalik kelambu namun yang dimaksud dari lafadz tersebut disini adalah masalah-masalah yang samar dan ini berdasarkan isti'aroh tasrihiyyah taba'iyyah.

شبه إخفاء المسائل بالتخذير بجامع عدم الظهور في كل ذكر المشبه به وحذف المشبه واستعير اللفظ الدال على المشبه به للمشبه ثم اشتق من التخذير بمعنى إخفاء المخذرات بمعنى المسائل الخفية على سبيل المجاز بالإستعارة التصريحية التبعية.

Kemudian lafadz منكشفة adalah tarsyikh terhadap isti'aroh dalam lafadz مخذرات yang terletak sebelumnya.
Dalam lafadz رأوا disitu dikira-kirakan ada pembuangan fa tafri'iyyah sehingga lafadz aslinya adalah فرأوا مخذراتها. Maksud melihat (رأوا) disini adalah melihat dengan mata panca indera bukan mata hati, dengan adanya pengira-ngiraan fa tafri'iyyah tersebut maka bait ini adalah konklusi  dari bait sebelumnya.

Sehingga akhir kesimpulan dari satu bait diatas adalah sebagai berikut ;
"ketika jelas bagi arbabil hija masalah masalah sulit yang mana mereka memiliki pengetahuan atas itu dengan pengetahuan yang diserupakan dengan matahari, maka mereka melihat dengan matanya atau mata hatinya masalah masalah samar dan sulit yang disamakan dengan pengantin perempuan yang tertutup dibalik tirai.


والله اعلم

1

1 comment

  • Anonymous
    Anonymous
    October 25, 2024 at 2:25 AM
    Kapan lanjut lagi ustadz
    Reply