Apakah Rasulullah pernah bermakmum...?
Semasa hidupnya Rasulullah SAW selalu
mendirikan shalat secara berjama’ah kecuali ketika udzur. Rasulullah tidaklah shalat
berjama’ah bersama para sahabat kecuali menjadi imam bagi para sahabat, tetapi
ternyata Rasulullah juga pernah sekali bermakmum kepada salah satu sahabat.
Ia adalah Abdurahman bin Auf, selain kita mengenal nya sebagai sahabat yang kaya raya, ia termasuk sepuluh sahabat yang di janjikan Rasulullah masuk surga. Bahkan Umar bin Khotob pernah menyatakan bahwa Abdurahman bin Auf adalah sahabat yang di ridhoi Rasulullah, Umar sangat memuliakannya.
Ketika Umar ditikam saat sholat ia menarik tangannya untuk menggantikan nya. Ia juga memasukan Abdurahman bin Auf menjadi anggota majelis syuro, dan seperti itulah, begitu banyak keutamaan Abdurahman bin Auf. Lantas seperti apa kisah nya sampai Rasulullah bermakmum kepadanya.
Peristiwa bermakmumnya Rasulullah kepada Abdurahman bin 'Auf terjadi pada saat perang Tabuk, perang yang terjadi pada bulan rajab tahun sembilan kenabian. Dinamai juga sebagai perang ‘Usr (sulit) karena perang ini cukup sulit bagi pasukan muslim mulai dari jarak tempuh yang jauh, cuaca panas yang ekstrem, dan sedikitnya persedian logistik dan kendaraan. Imam Bukhori dalam shohih nya menulis judul tersendiri
باب غزوة تبوك وهي غزوة العسر
Ibn Hajar dalam kitab fathul bari berkata
bahwa perang tabuk adalah perang terakhir bagi Rasulullah SAW, perang yang
sarat dengan ‘Ibroh dan peristiwa-peristiwa penting, serta banyak hadis yang
diriwayatkan.
Salah satu peristiwa penting yang terjadi pada saat itu yaitu bermakmum nya Rasulullah pada ‘Abdurahman bin Auf.
Salah satu peristiwa penting yang terjadi pada saat itu yaitu bermakmum nya Rasulullah pada ‘Abdurahman bin Auf.
Mughiroh bin Syu’bah ra. Menceritakan bahwa ia dalam suatu perjalanan bersama Rasulullah pernah tertinggal rombongan, setelah berhasil menyusul rombongan itu di dapati mereka sedang melaksanakan shalat, dan baru satu raka’at. Ketika itu Abdurahman bin Auf bertindak sebagai imam, mengetahui kedatangan Rasulullah ia pun mundur, tetapi Rasulullah memberi isyarah kepadanya agar terus mengimami shalat. Setelah imam mengucapkan salam, Rasulullah bangkit, aku pun bangkit. Kami menyempurnakan satu raka’at yang tertinggal.
Banyak yang meriwayatkan hadist ini salah satu
nya riwayat ibn khuzaimah dalam shohih Khuzaimah Juz.3 Hal.139.




Post a Comment