-->
9vfg0AJa4SKEeswrn3rRCky8f8QOEXRuxxHmRFzq
© Ifhaam. All rights reserved. Premium By Raushan Design

Labels

Bookmark

Telaah bait : Sulamunauroq (٢)


Setelah  kemarin kita membahas bait pertama tepatnya dalam postingan ini.

Sekarang kita akan melanjutkan menelaah bait selanjutnya.
Pada bait kedua ini muallif masih belum masuk pada pembahasan ilmu mantiq. Lebih tepat nya, di awal awal tulisannya, muallif terlebih dulu menuturkan pujian dan shalawat. Berikut bunyi bait kedua tersebut

وحط عنهم من سماء العقل  *  كل حجاب من سحاب الجهل

(وحط)

Harf "و" dalam lafadz "وحط"  adalah harf Athof sehingga nanti jumlah حَطَ di athofkan pada jumlah أخرج. pengathofan jumlah pada jumlah kalau dalam ilmu ma'ani [علم المعاني] di istilahkan dengan الوصل. Ulama ma'ani membahasanya secara rinci dalam bab washal. pengathofan jumlah حط pada jumlah أخرج termasuk pengathofan sabab terhadap yang disebabkan [عطف السبب للمسبب] karena terbukanya penghalang (حط الحجب) menjadi sebab keluarnya berbagai konklusi (natijah).

Atau pengathofan dua jumlah ini termasuk pengathofan معلول (yang di'ilati) terhadap 'ilat nya yang bersifat ghoiyyah. perlu diketahui bahwa setiap ma'lul itu memiliki empat jenis 'ilat.
suriyyah, fa'iliyyah, madiyyah, ghoiyyah (natijah).

kemudian sebagaimana dalam pembahasan yang lalu bahwa jumlah أخرج juga bisa dijadikan dalil atas الحمد yang distatuskan الدعوى. maka jumlah حط juga akan otomatis bisa dijadikan dalil kedua dari jumlah الحمد.

Berikut adalah penyusunan dakwa dan dalil nya [ترتيب الدعوى والدليل]

الله مستحق لجميع المحامد لانه قد حط من عقول ارباب الحجا كل حجاب من الجهل الشبيه بالسحاب فكل من شأنه كذلك فهو مستحق لجميع المحامد فالله مستحق لجميع المحامد.

Allah adalah dzat yang berhak atas seluruh pujian karena ia adalah dzat yang telah melepaskan/melungsurkan dari para pemikir yang memiliki akal sempurna, setiap penghalang kebodohan yang diserupakan dengan awan. Setiap dzat yang keadaan nya demikian maka ia berhak terhadap seluruh pujian, maka Allah adalah dzat yang berhak atas seluruh pujian.

Makna asal حط adalah "إزاحة الشيئ الحسي اي ازالته من علو الى سفل" menghilangkan (melepaskan) sesuatu di atas ke bawah atau dalam bahasa sunda bisa semakna dengan "ngalungsurken". Sedangkan jika menghilangkan (membukakan) dari bawah ke atas itu bisa dibahasakan mengangkatkan atau kalau dalam bahasa sunda dikenal dengan istilah "nyingsatken".

Namun makna إزاحة yang dimaksud dalam bait diatas bukan dimaknai sebagai melepaskan secara panca indera (حسي) namun إزاحة secara maknawi, sehingga kalimat dalam bait diatas bisa di golongkan pada مجاز مرسل atau مجاز استعارة

Jika digolongkan pada majaz mursal maka berikut adalah susunan pentaqriran nya.

اطلق الحط اي ازاحة الشيئ اي ازالته من علو الى سفل الذي هو المقيد واريد به مطلق الإزاحة الذي هو المطلق ثم استعمل من مطلق الإزاحة الى الإزاحة المعنوية لكونها فردا من أ فراد ذلك المطلق مجازا مرسلآ بمرتبة واحدة من اطلاق مقيد واريد به المطلق. ثم ان نقلت من مطلق الإزاحة الى الإزاحة المعنوية كان مجازا مرسلا بمرتبتين اي بنقلتين.

Dan alaqohnya tersebut seputar kaid dan mutlaq, mutlaq dan kaid. bentuk majaz Seperti ini digolongkan pada membangun majaz diatas majaz. konsep seperti Ini diperbolehkan menurut uIama muta'akhirin.

Sedangkan saat dimasukan pada golongan majaz istiaroh maka berikut adalah cara penyusunan taqrirnya.

شبهت الإزاحة المعنوية بالحط بجامع مطلق الإزاحة في كل ذكر المشبه به وحذف المشبه واستعير اللفظ الدال على المشبه به للمشبه ثم اشتق من الحط بمعنى الإزاحة المعنوية حط بمعنى أزاح زاحة معنوية على سبيل المجاز بالإستعارة التبعية في الفعل

(من سماء العقل)

makna مِنْ dalam susunan kalimat tersebut bermakna عَن. alif lam dalam lafadz العَقل menurut ulama kuffah(الكوفيين) itu alif lam sebagai pengganti dari isim dhomir. Sehingga bisa di taqdirkan dengan redaksi من سماء عقلهم
sedangkan menurut ulama basrah ال yang ada dalam "العقل" adalah ال للعهدي.

Idhofah nya lafadz سماء terhadap العقل termasuk dari idhofatnya مُشَبَه بِه terhadap مُشَبَه. Yakni akal  diserupakan dengan  langit. Sehinggga dalam hal ini terdapat tasybih baligh.
tasybih baligh sendiri adalah.

كل تشبيه ذكر فيه المشيه والمشبه به وحذف منه وجه الشبه و اداة التشبيه

Setiap penyerupaan yang di dalamnya dituturkan perkara yang diserupakan (مشبه) dan yang diserupai (مشبه به) sedangkan unsur keserupaan (وجه الشبه) dan perangkat penyerupaannya (اداة التشبيه) dibuang.

Cara penyusunan tasybih baligh adalah sebagai berikut.

شبه العقل بالسماء بجامع انّ كلا محل الطلوع فالسماء محل طلوع الشمس والعقل محل الطلوع لحصول المعارف في كل ذكر فيه المشبه والمشبه به وحذف منه وجه الشبه واداة التشبيه على سبيل التشبيه البليغ.

Akal disamakan dengan langit dg titik temu bahwa keduanya sama sama sebagai tempat terbit, langit sebagai tempat terbitnya matahari, dan akal sebagai tempat terbitnya berbagai pengetahuan. Musyabah (yang di serupakan) dan musyabah bihi (yang diserupai) di tuturkan. Sedangkan titik temu (jami') dan perangkat penyerupaan (adat tasybih) tidak dituturkan ini berjalan berdasarkan metode tasybih baligh.

Dan bisa juga dalam susunan سماء العقل ini ada majaz isti'aroh makniyyah.
Majaz isti'aroh makniyyah adalah.

كل استعارة ذكر فيها المستعار له وهو المشبه وحذف المستعار منه وهو المشبه به ورمز اليه بشيئ من لوازم المشبه به للمشبه.

Setiap majaz isti'aroh yang didalammnya dituturkan musta'ar lahu yaitu musyabah dan darinya dibuang musta'ar minhu yaitu musyabah bih, namun di isyarahi dengan dituturkan nya perkara yang bersifat lazim terhadap musyabah bih kepada musyabah.

Seperti lafadz سماء العقل tadi
العقل : Musyabah / musta'ar lahu
النجم : Musyabah bihi / musta'ar minhu
السماء : Syaiun lazimun min lawazimil musyabah bih

Nah pada dasarnya disini sedang menyerupakan العقل (akal) pada النجم (bintang) karena sama sama perkara yang memberikan petunjuk. العقل adalah lafadz yang diserupakan (مشبه) dan النجم adalah lafadz yang diserupai (مشبه به). Seperti inilah haqiqat maknannya. Walaupun yang dimaksud adalah penyerupaan Akal pada bintang, namun yang dilafadzkan malah (سماء العقل), sehingga terjadilah konsep majaz. العقل diserupakan pada النجم namun dalam pelafalan nya النجم dibuang dan di beri isyarah dengan menuturkan hal yang berkaitan dengan النجم (bintang) yaitu langit (السماء). nah prosedur seperti ini dinamakan dengan istiaroh bil kinayah.

cara penyusunan pentaqriran nya seperti berikut

شبه العقل بالنجم بجامع الإهتداء في كل تشبيها مضمرا في النفس ذكر المشبه وحذف المشبه به ورمز بشيئ من لوازم المشبه به وهو السماء والسماء تخييل علة سبيل المجاز الإستعارة بالكناية

Akal disamakan dengan bintang dengan titik temu bahwa keduanya adalah sesuatu yang memberikan petunjuk. مشبه (akal) dituturkan dan مشبه به (bintang) di buang dan diberi isyarah dg menuturkan perkara yang mulazamah pada bintang yaitu langit. Dan langit disini bersifat takhyili (langit khayalan)

kemudian untuk lafadz من سحاب الجهل itu sama seperti lafadz سماء العقل yang telah dijelaskan diatas. Dimana didalam nya ada tasybih baligh dan bisa di golongkan pada isti'aroh bil kinayah.

Huruf مِن dalam lafadz من سحاب الجهل bisa dimaknai dengan makna بيانية (penjelasan), namun sah juga dimaknai sebagai من ابتدائية sehingga nanti maknanya seperti berikut

كل حجاب ناشئ من الجهل كالبلادة

Sehingga kesimpulan makna bait

وحط عنهم من سماء العقل كل حجاب من سحاب الجهل

adalah seperti berikut,

و ازال الله تعالى عن عقول ارباب الحجا كل حجاب وهو الجهل الذي هو كالسحاب

Dan Allah telah menghilangkan dari akal akal para pemilik akal yang sempurna, setiap hiijab (penghalang) yaitu kebodohan yang disamakan dengan awan.

wa allahu 'alam.

4

4 comments

  • Wildan wahab ashabi
    Wildan wahab ashabi
    June 16, 2023 at 6:07 AM
    Masyaallah tadz, di tunggu terus lanjutannya, 🥰😍🤡
    Reply
  • Anonymous
    Anonymous
    June 16, 2023 at 6:05 AM
    Masyaallah lanjut kan stadz 😍😘
    Reply
  • Ayunda
    Ayunda
    June 16, 2023 at 2:38 AM
    Di tunggu penjelasan selanjutnya kang 🙏
    Reply
  • Rahma
    Rahma
    June 16, 2023 at 2:38 AM
    Alhamdulillah syukron ilmu nya
    Reply