-->
9vfg0AJa4SKEeswrn3rRCky8f8QOEXRuxxHmRFzq
© Ifhaam. All rights reserved. Premium By Raushan Design

Labels

Bookmark

Memahami konsep Ijadi dan Kasbi dalam bab Irodah



Atas kuasa Tuhan, seorang manusia diberi kuasa untuk berusaha merealisasikan keinginan nya.

Dan atas kemahakuasaannya Tuhan berkuasa mewujudkan dan tidak mewujudkan keinginan hambanya. 

Dari dua konsep di atas, dapat kita ambil sebuah konklusi, bahwa seorang hamba memiliki kekuasaan terbatas (walaupun pada haqiqatnya semua adalah af'al Tuhan) sebagai bentuk pemberian dari Tuhan yang maha memiliki kekuasaan mutlaq.
 
Kita memiliki kehendak dan kita memiliki kuasa, tetapi kuasa dan kehendak kita bersifat terbatas. Yakni, hanya dalam bentuk Ikhtiyari / Kasbi (usaha). Tidak mampu masuk pada ranah ijad (pewujudan).

Ketika ada hal yang  ingin kita capai, kita hanya memiliki kehendak dan kuasa untuk "Berusaha" mencapai, tidak punya kehendak dan kuasa atas pewujudan dari apa yang ingin dicapai. Karena ranah "Pewujudan" adalah wilayah Tuhan.

Tidaklah aneh ketika Al Imam Ibnu Athoillah mengatakan ; 
سوابق الهمم لا تخرق اسوار الأقدار 

"Menggebu gebunya cita-cita tidak akan merobohkan tembok-tembok taqdir" 

Kalam tersebut sebuah repretasi atas keterbatasan kehendak dan kuasa seorang hamba.

Karena itu, yang perlu kita pikirkan adalah bagaimana kita berjuang untuk menggapai apa yang kita inginkan. Bukan menelantarkan pikiran dengan menyibukan memikirkan perihal pewujudan sebuah keinginan, karena itu adalah wilayah Tuhan.

#kalam
Post a Comment

Post a Comment