-->
9vfg0AJa4SKEeswrn3rRCky8f8QOEXRuxxHmRFzq
© Ifhaam. All rights reserved. Premium By Raushan Design

Labels

Bookmark

Kisah Sufi : Rentenir yang menjadi kekasih Allah

Rentenir Yang Menjadi Kekasih Allah.

Seperti kematian yang datang nya tidak bisa diketahui pasti, begitu pula dengan keadaan hati, hidayah Allah datang kepada mereka yang memang telah Allah kehendaki. 
Tidaklah aneh ketika kita membaca perjalanan hidup para kekasih Allah, maka akan ditemukan diantara mereka yang lebur dalam kegelapan, terlelap dalam kejahiliyyah sebelum akhir nya mereka menjadi para salik yang mendedikasikan seluruh hidup nya untuk Allah.
Habib Al 'Azami adalah salah satu dari para kekasih Allah yang mana sebelum ia mendapatkan maqam kemulian ia pernah hidup dalam kegelapan.
Biografi Habib Al 'Azami bisa dilihat dalam kitab Tarikh Al Kabir 2/326, Hilyatul Aulia 6/149, Siyar A'lam Annubala 6/143.
Syekh Fariduddin Attar dalam kitab nya Tadzkirotul Aulia Hal.81 Mengisahkan bahwa Habib Al 'Azami adalah seorang hartawan, ia tinggal di kota basrah, setiap hari nya ia berkeliling mendatangi satu persatu orang yang berhutang kepadanya untuk menagih hutang nya, jika mereka belum bisa membayar maka Habib akan mengambil apa saja yang bisa mereka serahkan sebagai bunga atas hutang mereka. Dan seperti itulah cara yang dilakukan Habib untuk menghasilkan hal yang bisa menutupi kebutuhan sehari harinya.
Suatu hari ia mendatangi salah seorang yang berhutang kepadanya namun orang tersebut tidak ada dirumah pada waktu itu, akhirnya habib meminta kepada istrinya bunga atas hutang nya yang belum bisa di bayar. "Suamiku tidak ada dirumah, dan aku tidak memiliki apa apa, sisa daging leher domba" kata peremlpuan itu. Habib pun meminta kepada perempuan tsb untuk menyerahkan kan leher domba itu. Pada hari itu pun Habib pulang kerumah dengan membawa kayu bakar, gula, dan rempah rempah serta leher domba yang mana semuanya didapatkan dari orang yang berhutang yang belum bisa membayar hutang nya.
Sesampai dirumah habib menyuruh istrinya untuk memasak apa yang telah ia bawa. Ketika istrinya hendak membuka tutup ketel ia terhenti sejenak karena terdengar suara keras habib kepada pengemis yang datang kerumah nya. " jika aku bagikan makanan kepada mu, maka tidak akan yang tersisa untuk makan malam ku, kamu mendatangi setiap pintu rumah apakah itu tidak membuat mu cukup". Ungkap Habib dengan nada keras, pengemis pun pergi dengan tangan kosong. Setelah itu ketika istri Habib hendak melihat masakan di wajan nya (ketel) itu, tidak ada yang dilihat kecuali darah hitam memenuhi ketel tsb.
Si istri pun membawa habib ke dapur untuk melihat apa yang terjadi. "Ini semua karena buruk nya akhlakmu, harta riba yang kau makan, pada pengemis kau menghardik, keadaan ini seperti gambaran keburukan mu itu, apakah kau tak berpikir bagaimana pedihnya balasan di akhirat nanti". Hati habib bergetar ia berpikir dan menyaksikan apa yang telah terjadi. "Wahai istriku mulai saat ini aku bertobat". Jawab Habib, ia pun bertobat ia mengembalikan seluruh harta yang pernah ia dapatkan dengan cara haram itu. Sampai tidak ada lagi yg ia miliki, ia berada dalam kemelaratan. Ia membuat gubuk di pinggir sungai furat ia siang dan malam ia habiskan untuk beribadah, dan ia juga menuntut ilmu, belajar Al Qur'an kepada Hasan Al Bashri, ia termasuk orang yang kurang pintar makanya di juluki Al 'Azami.
siang malam ia habiskan waktu di gubuk kecil nya itu untuk beribadah suatu waktu ia pulang kerumah, istrinya bertanya, "dari mana engkau..? Apa yang engkau lakukan wahai suamiku..?". 
"Aku bekerja di seseorang" jawab Habib.
"Mana upah nya ..? " 
"Orang tersebut sangat baik dan dermawan saya malu jika meminta nya, tetapi kabarnya ia akan memberikan secara langsung setiap sepuluh hari". Jawab Habib.
Syahdan, sepuluh hari sudah kemudian di hari kesepuluh ini habib sangat bingung di perjalanan menuju rumah nya ia banyak berpikir, apa yang harus ia katakan pada isterinya tetapi ia tetap bertawajuh dan memasrahkan semuanya kepada Allah.
Belum sampai masuk kerumah, diluar ia mencium bau masakan dari rumahnya, benarlah ketika ia masuk kerumah ia menyaksikan isterinya sedang memasak, kegemberiaan yang diliputi dengan tanda tanya meliputi perasaan Habib. Isterinya menjelaskan bahwa ini adalah pemberian dari seseorang yang engkau bekerja padanya. Para pemuda yang wajah nya terang seperti rembulan itu selain memberi semua bahan pokok ini dan seikat kantong yang berisi dirham, ia juga menitipkan pesan untuk mu perbanyaklah bekerja nya maka akan seimbang juga balasan upah nya.
Mendengar apa yang dituturkan isterinya habib pu menangis terharu, "Demi Allah wahai isteriku, selama sepuluh hari ini tidak ada pekerjaab yang aku lakukan kecuali siang dan malam aku habiskan untuk beribadah kepada dzat yang maha kaya yang telah memberikan segala anugerah ini". Ucap Habib. 
Seperti itulah sekelumit risalah tentang kisah perjalanan kekasih Tuhan yang dalam beribadah mereka istiqomah dan penuh khidmah, sehingga Tuhan berikan kepada mereka anugerah dan karomah. 

Wallahu a'lam
Post a Comment

Post a Comment