Kenapa ada rasa khawatir ..?

Ketergantungan pada sesuatu perkara berjalan seiring dengan kekhawatiran yang akan di timbulkan.

Seseorang yang khawatir akan kemiskinan, karena ia terlalu bergantung dan menggantungkan kebahagian pada harta dan kekayaan.

Seseorang yang khawatir akan kehilangan kekasihnya, karena terlalu menggantungkan bahwa kebahagaian hanya bisa dirasakan dengan bersamanya.

Seseorang yang khawatir akan kehidupannya, karena tidak adanya kekhawatiran akan kehidupan setelah nya. Begitulah seterus nya konsep khawatir terjadi.

Tidak setiap kekhawatiran itu salah, karena memang ada sesuatu yang perlu di khawatirkan dan ada hal yang terlalu sia-sia untuk di khawatirkan.

Kekhawatiran yang membuatmu jauh pada Tuhan, itulah kekhawatiran yang harus Dijauhi,

Sedangkan kekhawatiran yang membuatmu dekat pada Tuhan maka itulah kekhawatiran yang harus terus kamu dekati.

Ibnu Athoilah pernah berkata,"Hilangkan selubung( kekhawatiran pada hal fana) supaya pada Tuhan kau terhubung". Hal ini memang jelas adanya, orang yang bisa Terhubung dengan Tuhan adalah mereka yang hati nya kosong dari kekhawatiran-kekhawatiran pada selainNya. Hatinya akan tenang karena hanya Tuhan yang Ia Khawatirkan. maksudnya, ia khawatir Tuhan tidak ada dalam hatinya, dan khawatir Tuhan membiarkannya tidak ada pandangan Tuhan padanya. Inilah yang mereka khawatirkan bukan sesuatu selain Tuhan.

Jika sampai detik ini kita masih risau dan tidak tenang, karena rasa khawatir yang melingkupi hati dan pikiran kita, maka cobalah lihat pada apa hatimu bergantung, dan perihal apa yang sedang jiwa pikirkan. Mustahil jika perihal Tuhan, karena jika perihal Tuhan khawatirmu tak akan membuat risau, sebaliknya justru membawa ketenangan untuk mu.

Mulailah belajar untuk tidak bergantung pada hal hal selainNya.

Agar rasa khawatir yang membuat mu tidak tenang, berangsur hilang dan membuatmu jiwamu lebih tenang.